Friday, August 31, 2012

7 Dampak Kekalahan Samsung dari Apple Bagi Android




Dipungkiri atau tidak, kemenangan Apple atas Samsung di pengadilan Amerika selain mendatangkan ganti-rugi $1 miliar yang harus dibayar Samsung, juga sangat menghantam pengguna perangkat Android di seluruh dunia.

Akhir pekan lalu 9 juri yang telah ditunjuk dalam persidangan Apple kontra Samsung telah membuat keputusan: Samsung menjiplak iPhone, dengan pelanggaran pada 6 paten. Lebih jauh, Samsung telah memproduksi smartphone yang sangat mirip iPhone milik Apple. Sejumlah ponsel buatan Samsung mencerminkan segala hal yang ada di iPhone, mulai dari desain secara umum hingga Home Button. Bahkan, persamaan juga ditemui dalam desain kotak pada icon serta pilihan warnanya. Konyolnya lagi, Samsung dengan jelas menjiplak fungsi efek ‘rubber-band’ yang ada di iPhone/iPad dan bisa Anda temukan saat scrolling di iOS devices tersebut.

Untuk semua kerugian yang diderita, Apple telah memenangkan gugatannya dengan nilai ganti rugi yang sangat tinggi dalam sejarah bisnis teknologi dunia. Samsung tengah mencoba ‘menawar’ nilai ganti rugi tersebut sehingga menjadi $250 juta saja yang akan disampaikan di sidang banding. Jika dilihat dari jumlah paten yang dilanggar, pihak yang digugat dan penggugat serta jumlah ganti rugi yang dimenangkan, pastinya ini adalah kasus hukum bidang teknologi yang sangat besar dan dicatat dalam sejarah.

Mengingat sebagian besar perangkat yang disebutkan di pengadilan dan terbukti memakai paten Apple secara ilegal adalah perangkat Android, bisa jadi ponsel Android akan kehilangan fungsi kuncinya karena produsen akan mulai merombaknya supaya tidak bersinggungan dengan paten Apple. Yang terburuk, banyak ponsel Android yang akan ditarik dari pasaran demi desain ulang itu. Dampak jangka pendek pastinya akan bisa dirasakan para konsumen, Anda, bahwa pasokan dan ragam ponsel Android akan banyak berkurang dan menjadikan Anda kekurangan pilihan dalam menemukan ponsel Android yang paling Anda inginkan.

1. Berkurangnya produsen perangkat Android

Jika ditarik sedikit ke belakang, Anda akan mendapati Google, sebuah perusahaan iklan yang kemudian bermetamorofosis dan mengembangkan Android OS. Google lalu berubah menjadi pemain yang harus diperhitungkan di ranah smartphone, tablet dan PC. Dibangun dengan dasar Linux, Android OS diberikan Google kepada para produsen ponsel secara gratis. Yang terjadi selanjutnya, Apple mulai ‘membenci’ Android karena dianggap menunggang kesuksesan iPhone.

Seperti halnya Apple, Microsoft pun telah menjadi musuh bagi Google, tentu saja melalui Android OS. Microsoft bahkan telah mengantongi keputusan hukum bahwa untuk setiap perangkat Android yang terjual, si produsen wajib membayar $5-$15 pada Microsoft. Samsung dan HTC adalah dua produsen perangkat Android yang telah menjadi ‘korban’ dari Microsoft.



2. Fungsi Zoom tak lagi mudah dipakai

Dua dari enam paten yang yang disebutkan juri telah dilanggar Samsung adalah teknologi untuk ‘pinch to zoom’ dan ‘double-tap to zoom.’ Dua fitur tersebut merupakan bagian dari fungsi gesture yang sangat lumrah ditemui di perangkat touchscreen. Anda bisa memanfaatkannya untuk mengakses webpage, maps dan banyak hal di smartphone. Kini dengan kekalahan Samsung, maka perusahaan tersebut dan juga perusahaan produsen Android devices lain harus membuang fungsi ‘pinch to zoom’ dan ‘double-tap to zoom’ dari ponsel-ponsel mereka di masa mendatang. Lalu akan seperti apa ponsel Android tanpa dua fitur zooming tersebut? Pasti akan terlihat sangat konyol.


3. Android Tanpa “rubber-banding”

Patent ‘381 yang dilanggar Samsung menjelaskan tentang efek ‘rubber band’ yang ada saat Anda scrolling di iPhone/iPad. Para juri menemukan paten tersebut dipakai di sejumlah produk buatan Samsung: Samsung Captivate, Continuum, Droid Charge, Exhibit 4G, Galaxy Ace, Prevail, Galaxy S 4G, Galaxy S II, Galaxy Tab, Gem, Indulge, Infuse 4G, Mesmerize, Nexus S, Replenish dan Samsung Vibrant. Dengan kekalahan Samsung, kesemua perangkat Android tersebut memiliki beberapa kemungkinan nasib: tidak akan diproduksi lagi atau didesain ulang tanpa fitur rubber-band.



4. Android tanpa ‘slide to unlock’

Jika Anda cermati, sebagian besar ponsel Android memang mencerminkan sejumlah fungsi iPhone. Meskipun putusan pengadilan terhadap Samsung tidak menyebutkan pelanggaran paten untuk fungsi ‘slide to unlock’ tapi bisa dipastikan produsen perangkat Android akan berusaha sekeras mungkin untuk menghindari pemakaian fitur tersebut.


5. Blokir multitouch gestures di Android

Di dalam paten ‘pinch to zoom’ milik Apple juga terdapat serangkaian fungsi gestures. Fungsi tersebut tentu saja bisa Anda jumpai di ponsel/tablet Android, termasuk di dalam aplikasinya. Bayangkan bila aplikasi ebook reader tidak memiliki fungsi page turns atau di music player app yang tidak disertai on-screen dial controls untuk volume. Apple juga memiliki paten untuk radial touch yang pastinya pemakaian fitur tersebut juga akan dihindari produsen Android.

6. Tidak ada universal search dan pesaing Siri

Fitur ‘universal search’ yang ada di  Galaxy S III dan Galaxy Nexus hanya bertahan sebentar saja. Itu karena Samsung telah memblokirnya melalui sebuah software update beberapa waktu lalu. Tak heran, karena Samsung ingin menjaga diri dari kemungkinan gugatan lain dari Apple mengingat fitur tersebut telah dipatenkan oleh Apple. Fitur ini berguna saat Anda melakukan pencarian di ponsel dan hasil pencarian menunjukkan daftar yang Anda cari baik yang tersedia ponsel maupun di web.

Demikian halnya dengan Siri yang pada dasarnya adalah mesin pencari namun dikemas dengan suara. Aplikasi Android seperti Siri telah banyak tersedia di Google Play Store, dan bisa diprediksi usia aplikasi tersebut tidak akan lama lagi akan berakhir.



7. Tidak ada lagi aplikasi atau icons yang mirip iOS dan ponsel mirip iPhone

Kemenangan besar Apple atas Samsung di pengadilan mengisyaratkan dengan jelas bahwa Samsung memang menjiplak iPhone dan iPad, termasuk home tray tempat diletakkannya icons. Karena itulah barangkali Google dan produsen perangkat Android lainnya perlu memikirkan kembali keseluruhan aspek yang ada di Android sehingga tidak akan disebut sebagai jiplakan iPhone.

Juri persidangan Apple vs. Samsung mengatakan bahwa sejumlah ponsel Samsung yang diajukan di pengadilan telah melanggar paten Apple yang berkaitan dengan desain eksternal, seperti sudut lengkung. Selain itu juri juga menyebut ponsel Samsung tersebut juga menjiplak keseluruhan desain eksternal dari iPhone. Karena keputusan itu maka Anda bisa bayangkan kalau para produsen ponsel tidak akan lagi mendesain produk mereka menyerupai desain iPhone. Anda barangkali tidak akan lagi melihat ponsel Android dengan home button seperti di Galaxy S III…

Dampak kekalahan Samsung dari Apple tampaknya memang terlihat sangat buruk bagi Android. Namun pengguna Android sebaiknya tidak terlalu khawatir mengingat Google telah memberikan banyak hal berbeda di sejak rilis Android 4.0 Ice Cream Sandwich. Fitur-fitur di dalam Android ICS dinilai telah menjadikan Android sebagai sebuah mobile platform baru yang berbeda dari Android versi sebelumnya, dan tentunya memiliki keunggulan lain dibanding iOS.

Terkuaknya paten-paten Apple yang dilanggar oleh Samsung diharapkann juga menjadikan produsen perangkat Android lain lebih waspada dalam penggunaan fitur-fitur tersebut. Lebih jauh, para produsen perangkat Android diharapkan bisa lebih kreatif dan inovatif dalam mengembangkan produk-produk mereka, tanpa menggunakan paten milik pihak lain secara ilegal.

No comments:

Post a Comment

Cara Membuat Daftar isi di Microsoft Word Secara Otomatis

Ini pelajaran anak SMP kelas 2 tapi terpakai terus sampai bekerja. sebenarnya ada cara gampangnya cuman tidak bisa otomatis jadi harus me...